PARIWISATA
pariwisata go
Forum |
Dalam dunia akademik, skripsi menjadi tahap akhir yang menentukan kelulusan mahasiswa. Namun, banyak mahasiswa yang masih bingung dalam memilih jenis penelitian yang tepat: kuantitatif atau kualitatif. Dua pendekatan ini memiliki struktur dan metode yang berbeda, termasuk dalam penyusunan contoh outline skripsi. Dengan memahami perbedaan keduanya, mahasiswa bisa menentukan metode yang paling sesuai dengan tujuan dan karakter penelitian yang ingin dilakukan.
1. Perbedaan Dasar Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian kuantitatif berfokus pada pengukuran angka dan analisis statistik untuk menemukan hubungan antar variabel. Tujuannya adalah untuk menguji hipotesis atau teori secara objektif menggunakan data numerik. Misalnya, penelitian tentang “pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan” yang diukur melalui kuesioner.
Sedangkan penelitian kualitatif menekankan pada pemahaman mendalam terhadap fenomena sosial melalui data deskriptif, seperti wawancara, observasi, atau dokumentasi. Tujuannya bukan menghitung angka, tetapi menggali makna, persepsi, dan pengalaman. Contohnya penelitian tentang “pengalaman guru dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar”.
Dengan kata lain, penelitian kuantitatif mencari “seberapa banyak”, sementara penelitian kualitatif mencari “mengapa dan bagaimana”.
2. Contoh Outline Skripsi Kuantitatif
Berikut struktur umum skripsi dengan pendekatan kuantitatif:
Bab I – Pendahuluan
Latar Belakang Masalah: Menjelaskan alasan ilmiah dan praktis penelitian dilakukan.
Rumusan Masalah: Biasanya berbentuk pertanyaan yang mengandung variabel.
Tujuan dan Manfaat Penelitian: Tujuan harus sejalan dengan rumusan masalah.
Hipotesis Penelitian: Dugaan sementara yang akan diuji dengan data.
Batasan Masalah: Menentukan ruang lingkup agar penelitian lebih fokus.
Bab II – Tinjauan Pustaka
Kajian Teori: Menjelaskan teori-teori yang relevan dengan variabel penelitian.
Penelitian Terdahulu: Menyajikan hasil riset sebelumnya yang menjadi acuan.
Kerangka Pikir: Menjelaskan hubungan antar variabel.
Bab III – Metodologi Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian: Umumnya deskriptif, korelasional, atau eksplanatori.
Populasi dan Sampel: Menentukan siapa yang menjadi responden.
Teknik Pengumpulan Data: Menggunakan instrumen seperti angket atau kuesioner.
Teknik Analisis Data: Menggunakan uji statistik seperti regresi, korelasi, atau uji-t.
Bab IV – Hasil dan Pembahasan
Menampilkan hasil analisis data numerik, seperti tabel atau grafik, dan membahasnya berdasarkan teori.
Bab V – Kesimpulan dan Saran
Berisi jawaban dari hipotesis dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
3. Contoh Outline Skripsi Kualitatif
Berbeda dengan kuantitatif, penelitian kualitatif tidak berfokus pada angka, tetapi pada makna dari suatu fenomena. Berikut outline-nya:
Bab I – Pendahuluan
Latar Belakang: Menjelaskan konteks sosial atau budaya dari permasalahan.
Rumusan Masalah: Dirumuskan secara eksploratif, bukan dalam bentuk hipotesis.
Tujuan dan Manfaat Penelitian: Menggali pemahaman mendalam atas fenomena yang diteliti.
Fokus Penelitian: Menentukan batas lingkup topik agar penelitian tetap terarah.
Bab II – Kajian Pustaka dan Kerangka Teori
Berisi teori, konsep, serta penelitian terdahulu yang relevan untuk memperkuat analisis data.
Bab III – Metodologi Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian: Biasanya fenomenologis, studi kasus, atau etnografi.
Lokasi dan Subjek Penelitian: Menentukan tempat dan orang yang akan diteliti.
Teknik Pengumpulan Data: Menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi.
Teknik Analisis Data: Menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Bab IV – Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menampilkan hasil wawancara atau observasi, lalu dianalisis secara deskriptif dan naratif.
Bab V – Kesimpulan dan Saran
Merangkum temuan utama dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian.
4. Kapan Menggunakan Kuantitatif dan Kualitatif?
Gunakan penelitian kuantitatif jika Anda ingin mengukur pengaruh, hubungan, atau kecenderungan berdasarkan angka. Cocok untuk jurusan seperti Ekonomi, Manajemen, Psikologi, atau Ilmu Statistik.
Sementara itu, penelitian kualitatif lebih tepat jika Anda ingin memahami makna di balik perilaku atau fenomena sosial. Pendekatan ini sering digunakan di jurusan seperti Sosiologi, Pendidikan, Komunikasi, dan Antropologi.
Dengan memahami perbedaan serta contoh outline skripsi dari kedua metode ini, mahasiswa dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan karakter penelitiannya. Outline bukan hanya sekadar struktur, tetapi juga panduan agar skripsi berjalan sistematis dan hasilnya lebih berkualitas.